Trevel Writing

“Inikah Surabaya” Part II

Postingan ini menyusul tulisanku lalu (Inikah Surabaya?)  yang sudah di komentari cak novi dengan rasa tidak terimanya dengan tulisanku itu (agak su’uzdon iki) sepertinya. Ya sudahlah, tak posting lagi ‘Inikah Surabaya’ part II ini, walaopun sebenarnya ini juga peristiwa lama.

Disisi lain memang surabaya adalah kota metropolitan, atau bahkan megapolitan yang cukup bagus. Meski dengan jalur jalanannya yang cukup rumit bagiku, tapi hampir semua persimpangan jalan besar selalu ada taman yang menghias kota ini, nggak kalah dengan kota sejuta bunga, sebagai kota kelahiranku 😀

Mengingat petualanganku bersama saefaz alias aziz saat kebetulan bulan Ramadhan 1434 Hijriyah lalu magang bersama di kediaman Cak Novi Cuk Lanang di Bratang Surabaya. Entah berapa ‘kali’ yang sudah kulewati, eh berapa kali kami balik arah, dan jadi siswa jalanan yang selalu bertanya di setiap persimpangan. Saat itu kami berniat ingin ziarah ke makam Sunan Ampel dari kediaman Cak Novi.

Sepulang ziarah kami beranikan untuk sekalian melihat pemandangan malam di jembatan layang suramadu. Ya, itu tadi, bermodalkan kalimat tanya. Kami sampai juga di suramadu. Sebenarnya ini juga yang kedua kali aku kesini malam hari dan nyetir motor. Tapi kok yang kedua ini tetep aja masih kudu tanya-tanya. Eh mungkin karena waktu pertamakalinya juga cuma ngikut motor teman dan gak niat ngapalin jalan.

Ada beberapa taman kota yang sempat aku lewati dan sebagian aku masuk. Taman yang agak dekat dengan Bratang itu taman Bungkul, tepatnya di Jalan Protokol Raya Darmo. Katanya nama taman ini diambil dari nama Sunan yang dimakamkan di situ, yaitu Sunan Bungkul. Waktu itu aku kesana bareng Agung Jiwo, pas malam minggu (kalau gak salah) ramai banget.

Taman Bungkul Surabaya
Taman Bungkul Surabaya

Dimalam hari taman Bungkul indah dengan banyaknya lampu-lampu taman di jalan-jalan kecil taman dan pepohonannya. Taman ini seperti dipilah-pilah beberapa bagian. Ada yang seperti lapangan keramik agak luas, yang malem itu ada gerombolan anak muda sedang latihan nge-dance. Terus ada begian yang hijau-hijau rerumputan dan bunga-bunga, dan area sport plus taman bermain anak-anak.

Lalu taman kedua yang aku baru berkali-kali lewat tapi belum pernah masuk, yaitu taman Skate & BMX Surabaya. Posisi taman in pas di pinggir kalimas. Taman buat para Skaters dan Freestyler BMX di Surabaya katanya. Konon juga ini taman ini adalah arena skate terpanjang di Indonesia. Selain itu disini juga ada objek foto-foto yang bagus, karena disini juga ada patung legenda Suro-Boyo.

Skate Park Surabaya
Skate Park Surabaya

Selanjutnya taman Balaikota, tentunya berada di depan kantor walikota Surabaya. Dengan area yang cukup luas di depan kantor balaikota itu, tamannyapun cukup indah. Kebetulan juga aku lewatnya pas malam hari. Warna-warni lampu taman dan air mancur pas di ujung depan taman indah banget, dan sepertinya asik buat mainan air anak-anak kecil bersama keluarganya 🙂

Taman Balikota Surabaya
Taman Balikota Surabaya

Nha.. terakhir yang mau kuceritakan ini taman kecil di depan kebun binatang surabaya. Tapi yang menarik perhatianku disini adalah patung SuroBoyo-nya. Patung HiuBuaya itu lebih jelas disini dan lebih gampang buat di photo daripada yang di taman skate tadi karena mepet kali.

Ini photo terakhir aku kesana.

Ini masuk kategori narsis gak ya? -_-
Ini masuk kategori narsis gak ya? 😀

Oh ya, itu sebagian gambarnya memang cari di google ya, barangkali ada yang mengklaim 🙂

Tagged , , ,

Leave a Reply

2 thoughts on ““Inikah Surabaya” Part II

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *