Pelukis yang Bijaksana

Disebuah kerajaan besar, makmur dan semua rakyatnya hidup tentram. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang gagah perkasa,namun raja tersebut mempunyai cacat pada sebelah matanya. Hingga suatu hari menjelang pesta istana tahunan,sang raja ingin dirinya untuk dilukis,dimana hasil lukisan tersebut akan dipajang diistana kerajaan. Lalu sang Raja memanggil patihnya untuk seorang pelukis yang handal,. Setelah patih itu mendapatkan seorang pelukis dengan cara sayembara,pelukis tersebut diajak ke istana untuk menghadap sang Raja.
Sesampai di istana sang raja berkata kepada si pelukis,”hai pelukis,tolong lukislah aku sebaik mungkin,karena hasil lukisanmu nanti akan ku pajang didinding kerajaan”,”baik paduka” jawab si pelukis. Pelukis itupun melukis sang Raja dengan serius,dan setelah selesai lukisan tersebut,ternyata pelukis itu menggambar mata sang Raja yang cacat sebelah apa adanya. Raja pun marah \”hai bagaimana kau ini,masa mata saya digambar seperti ini,apakah tak malu punya raja seperti ini jika nanti di lihat oleh para tamu istana?”,akhirnya pelukis itu dimasuakan ke penjara. Sang Rajapun menyuruh patihnya untuk mencari pelukis lagi. Setelah datang pelukis yang kedua, Rajapun cerita tentang pelukis pertama yang dimasukkan ke pejara karena melukis Raja seperti itu.
Pelukis kedua itupun langsung mengerti dan melukis Raja dengan sempurna dan menyamarkan cacat matanya menjadi sempurna. Tak disangka, Sang Rajapun tak terima juga karena pelukis itu tidak melukis apa adanya, pelukis keduapun ikut dimasukkan ke penjara.
Sang Raja masih mencari pelukis ketiga, Rajapun menceritakan semua yang telah terjadi. Pelukis ketiga itupun mendengarkan dengan seksama dan memahaminya. Iapun melukis dengan santai dan cermat, setelah selesai dan diperlihatkan kepada Sang Raja, ternyata Sang Raja tersenyum puas melihat hasil lukisan milik orang ketiga itu. Pelukis itu melukiskan Sang Raja yang sedang memegang panah dan siap melepaskan anak panah. Ia menggambarkan mata cacat Sang Raja yang sedang berkedip untuk memanah sehingga lukisan itu tidak terlihat cacatnya, dan apa adanya.