Diary

Bukan Jepara tapi Bandung

bandungUdara siang hari itu memang tak terlalu panas seperti biasanya, jum’at itu aku berangkat ke masjid gak terasa seperti biasanya, entah kenapa aku berperasaan enggak enak. Padahal ba’da jum’at nanti aku mau berangkat ke Bandung,yang orang bilang kota Bunga. Aku belum pernah kesana sebelumnya,seharusnya aku bangga akan hal ini. Bener-bener entah mengapa aku berangkat dengan suasana seperti ini.
Beberapa hari yang lalu aku dapat tawaran dari pembina untuk mengikuti Festifal TIK Rakyat di Terusan Buah Batu Bandung. Awalnya aku ragu mengikuti acara ini, karena di sini (baca:sekolah) lagi banyak kesibukan terutama di Malhikdua Network, dan ketika aku baca jadwal acaranya, menurutku beberapa materi workshopnya terlalu sulit bagiku. Namun setelah melewati beberapa pertimbangan dan kebingungan aku terima tawaran itu. Mungkin ini memang pilihan-Nya untuk menambah pengalaman hidupku.
Alhamdulillah, memang Allah selalu punya rencana yang terbaik buatku.
Dua minggu sebelum aku dapat tawaran ke Bandung, aku denger teman-temen pramuka malhikdua dapat mandat dari Gus Imad untuk mewakili pramuka santri Kab.Brebes mengikuti perkemahan santri se-Jawa Tengah di Jepara, namun ku tau aku memang gak terlalu mahir dalam kepramukaan. Aku cukup bangga melihat temen-temenku bisa mengikuti acara di Jepara itu. Karena kalau dipikir-pikir pramuka Malhikdua itu baru dirilis tahun ini dan langsung berkembang pesat dan mendapat apresiasi yang luar biasa dari Gus Imad, selaku mantan pengurus DKR.
‘Nggak dapet Jepara, Bandung pun jadi’, itulah kutipan suara hatiku.
Benda, 27 April 2012

Tagged

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *